AHMAD ARAFAT, KETUA UMUM PP PRIMA DMI 2018-2021
DMI.OR.ID, JAKARTA – Muktamar I
Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah memilih Ahmad
Arafat Aminullah, S.T., sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat
(PP) PRIMA DMI Masa Bakti 2018-2021. Ia juga menjadi Ketua Dewan Formatur
Kepengurusan PP PRIMA DMI 2018-2021.
Prosesi
pemilihan dilakukan dengan sistem satu Pimpinan Wilayah (PW) dan satu Pimpinan
Daerah (PD) PRIMA DMI sama dengan satu suara. Kegiatan ini berlangsung pada
Ahad (30/9) sore di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Dalam
prosesi pemilihan Dewan Formatur PP PRIMA DMI, Ahmad Arafat memperoleh 37 suara
dari para muktamirin. Perolehan suara terbanyak kedua diperoleh Ahmad
Syarifuddin dengan 31 suara, Abdul
Harris Zainuddin dengan 20 suara, Chairul
Ardiansyaikh, M.Si., dengan 13 suara, serta Muhammad
Jamil dan Rizal Fauzimasing-maisng
dengan 12 suara.
Dengan
hasil ini, secara otomatis Ketua Dewan Formatur tepilih juga mendapat amanat
sebagai Ketua Umum PP PRIMA DMI Masa Bakti 2018-2021.
Prosesi Muktamar
I PRIMA DMI Tahun 2018 ini secara resmi ditutup oleh Ketua
PP DMI, Drs. KH. Ahmad Bagdja, yang juga pembina PP
PRIMA DMI 2015-2018. Beliau didampingi oleh Sekretaris Departemen
Pemberdayaan Organisasi dan Pembinaan Kewilayahan PP DMI, Drs.
H. Chusnul Khuluk, M.M.
Dalam
sambutannya, Kyai Bagdja mengucapkan selamat dan sukses kepada Ahmad Arafat
selaku Ketua Umum Terpilh hasil Muktamar I PRIMA DMI Tahun 2018. Ia berharap
agar Ketua Umum terpilih mampu mengajak berbagai unsur di dalam PRIMA DMI untuk
bersatu padu dalam memakmurkan masjid.
“Sebagai
rumah Allah, baitullah, masjid harus berperan penting sebagai
pusat peradaban ummat. Tantangan besar bagi PRIMA DMI ialah harus dapat
mempersatukan berbagai potensi yang ada di masjid. PRIMA DMI tidak dilahirkan
untuk berkonflik dengan organisasi lain di masjid,” papar Kyai Bagdja pada Ahad
(30/9) sore, saat memberikan sambutannya.
PRIMA
DMI, lanjutnya, tidak perlu melanjutkan warisan konflik dari masa lalu. “PRIMA
DMI justru harus merajut ukhuwwah Islamiyyah dan ukhuwwah wathoniyyah diantara
berbagai potensi sumber daya remaja masjid yang ada,” jelasnya.
Menurutnya,
masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah mahdah kepada
Allah SWT seperti sholat, dzikir, zakat, sholawat, dan membaca Al-Qur’an.
Masjid juga berfungsi untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan (ibadah sosial)
berbasis masjid. “Potensi aktivitas sosial berbasis masjid inilah yang harus
dimaksimalkan oleh PRIMA DMI,” tegasnya.
Kyai
Bagdja pun mengingatkan agar PRIMA DMI tidak terpengaruh oleh usaha-usaha
sebagain pihak yang masih mempersoalkan eksistensi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
“Saat
ini, tidak ada ulama dan tokoh ummat yang mempersoalkan bentuk negara seperti
keemiran di Qatar, kesultanan di Brunei Darussalam, Kerajaan (al-Mamlaka)
seperti di Arab Saudi, Malaysia, dan Yordania, serta Republik seperti di
Pakistan, Mesir, dan Indonesia,” paparnya
Kalau
masih ada yang mempersoalkan eksistensi NKRI dari aktivis masjid, ungkapnya,
maka masjid akan menjadi sumber fitnah bagi ummat Islam. “Saya tidak ingin hal
ini terjadi,” tegasnya.
Saat
hadir di arena muktamar, Kyai Bagdja pun disambut oleh sekitar 200 muktamirin PRIMA
DMI yang secara spontan langsng melantunkan sholawat badar. “Sholatullah,
Salamullah, Alaa Tohaa, Rasulillah, Sholaatullah, Salaamullah, Alaa Yaasin,
Habiibillah, Tawassalna, Bibismillah, Wabil Haadi Rasulillah, Wakul limudjaa,
hidiilillah, bi ahlil badri Yaa Alah“.
Dalam
sambutan dan pesan perdananya kepada para muktamirin, Ahmad Arafat
menyatakan bahwa salah satu program utamanya ialah mewujudkan kegiatan
perkemahan PRIMA DMI tingkat nasional. “Insya Allah, PRIMA DMI akan berupaya
menyelenggarakan perkemahan PRIMA DMI tingkat nasional,” tuturnya pada Ahad
(30/9)
Untuk
mewujudkan hal itu, lanjutnya, PRIMA DMI berharap untuk dapat bersinergi dengan
berbagai pihak, sekaligus upaya mewujudkan visi dan misi PRIMA DMI. “Kita
akan mengimbau agar PW dan PP bisa saling mendukung demi terwujudnya cita-cita
Prima DMI,” paparnya.
Menurutnya, terpilihnya
ia sebagai ketua umum merupakan sebuah amanah dan kepercayaan dari para peserta
muktamar. “Pergerakan kita selanjutnya haruslah cepat, tepat dan akurat demi
bangkitnya ummat ini. Maka kita akan segera membentuk kepengurusan,” jelasnya.
“Tentu
saja dengan terpilihnya kepengurusan yang baru ini nanti, semoga saja bisa
sama-sama bergerak untuk memakmurkan masjid,” ungkapnya.
Penulis: Muhamad
Ibrahim Hamdani
Sekretaris Bidang Media Informasi dan
Hubungan Masyarakat PP PRIMA DMI 2015-2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar