Anjuran Tawadhu dan Jangan Sombong

Pengajian Rutin Setiap Sabtu Bada Ashar di Masjid Agung

Brebes, dmibrebeskab.id ;

Pengajian kali ini tentang dialog kealiman ilmu antara Nabi Musa dengan Nabi Khidir, dimana Nabi Musa ingin menemui Nabi Khidir di tengah laut. Nabi Khidir pakai ilmu Haqekat dan Nabi Musa pakai Ilmu syariat.

Dari Ubay bin Ka’ab, Rasulullah bersabda, “Pada suatu ketika Musa berbicara di hadapan Bani Israil, kemudian ada seseorang yang bertanya, ‘Siapakah orang yang paling pandai itu?’ Musa menjawab, ‘Aku.’

Dengan ucapan itu, Allah mencelanya, sebab Musa tidak mengembalikan pengetahuan suatu ilmu kepada Allah. Kemudian Allah mewahyukan kepada Musa, ‘Sesungguhnya Aku memiliki seorang hamba yang berada di pertemuan antara laut Persia dan Romawi, hamba-Ku itu lebih pandai daripada kamu!’

Musa bertanya, ‘Ya Rabbi, bagaimana caranya agar aku bisa bertemu dengannya?’ Maka dijawab, “Bawalah seekor ikan yang kamu masukkan ke dalam suatu tempat, di mana ikan itu menghilang maka di situlah hamba-Ku itu berada!’

Kemudian Musa pun pergi. Musa pergi bersama seorang pelayan bernama Yusya’ bin Nun. Keduanya membawa ikan tersebut di dalam suatu tempat hingga keduanya tiba di sebuah batu besar. Mereka membaringkan tubuhnya sejenak lalu tertidur. Tiba-tiba ikan tersebut menghilang dari tempat tersebut. Ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut. Musa dan pelayannya merasa aneh sekali.

Demikian di terangkan KH. Zaerukhi Al Khafidz, BA dalam Pengajian kitab Riyadus Sholikhin setiap sabtu bada ashar, dibacakan di masjid agung Brebes. Sabtu (16/02/2019).

Cerita nabi Musa dan Nabi Khidir memberikan Pelajaran yakni : pertama, Orang yang pandai dan terhormat boleh meminta orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhannya.

Kedua, anjuran untuk tawadhu’ dan tidak sombong karena kepandaiannya, dan jika ditanyakan kepadanya, “Siapa orang yang paling pandai?” Hendaknya menjawab, “Allahu a’lam (Allah yang lebih mengetahui).”


Ketiga Kewajiban melaksanakan ajaran yang telah disyariatkan sekalipun akal tidak mampu mencernanya. Keempat, anjuran safar dalam thalabul ilmi (menuntut ilmu agama, ed). 

Kelima, anjuran untuk bersopan santun dengan para ulama dan orang yang lebih tua. Kelima, Ketetapan adalah karamah para wali. Keenam, Diperbolehkan meminta makanan jika memang membutuhkan.

Ketujuh diperbolehkan menempuh perjalanan dengan berlayar, dan diperbolehkan meminjam kendaraan, menempati rumah, atau memakai pakaian kawannya tanpa memberi imbalan, jika pemiliknya ridha.

Kedelapan, menghukumi sesuatu berdasarkan apa yang tampak, Jika harus menghadapi dua bahaya, maka bahaya yang lebih besar harus dihindari dengan cara melakukan bahaya yang lebih ringan.

Kesembilan, disunnahkan bahwa orang yang menyeru seseorang kepada kebaikan atau mengingatkannya, hendaknya ia memulai dengan dirinya sendiri, dan tidak terlarang pula jika sebaliknya.

Share:

PENGURUS DMI KAB BREBES

DMI Brebes

VIDEO DMI

DEWAN REDAKSI DMI KABUPATEN BREBES

Ketua :
Wasdiun, S.IKom

Sekretaris :
H. Bahrul Ulum, SE, MSi

Kontributor :
Adi Assegaf, S.Kom,
Herwanto, S,Kom,
Anis

Redaksi juga menerima informasi berita terkait kegiatan Masjid di Kabupaten Brebes dengan mengirimkan ke email kami dmibrebeskab@gmail.com dan WA 081391700044

ARTIKEL TERBARU

Anjuran Tawadhu dan Jangan Sombong

Pengajian Rutin Setiap Sabtu Bada Ashar di Masjid Agung Brebes, dmibrebeskab.id ; Pengajian kali ini tentang dialog kealiman ilmu...

DOWNLOAD APLIKASI DMI

Aplikasi Masjid

INFO POPULER

PENGURUS RANTING DMI KAB BREBES

  • DMI KEC. BREBES
  • DMI KEC. WANASARI
  • DMI KEC. BULAKAMBA
  • DMI KEC. LOSARI
  • DMI KEC. TANJUNG
  • DMI KEC. BANJARHARJO
  • DMI KEC. KERSANA
  • DMI KEC. KETANGGUNGAN
  • DMI KEC. LARANGAN
  • DMI KEC. SONGGOM
  • DMI KEC. JATIBARANG
  • DMI KEC. TONJONG
  • DMI KEC. SIRAMPOG
  • DMI KEC. BUMIAYU
  • DMI KEC. PAGUYANGAN
  • DMI KEC.BANTARKAWUNG
  • DMI KEC. SALEM

HUBUNGI KAMI

Nama

Email *

Pesan *